TOPIKINI, PALEMBANG – Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru mengajak berbagai kalangan terus melakukan pencegahan stunting pada anak. Hal itu disampaikan gubernur saat membuka Seminar Nasional Penguatan peran serta mitra kerja dan stake holder dalam implementasi kegiatan prioritas pembangunan keluarga melalui sosial pencegahan stunting di Grand Atyasa Convention Centre Palembang, Kamis (2/12/2021).
Menurut Gubernur, Pemprov sejak awal telah berkomitmen melakukan percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting. Bahkan hal itu menjadi salah satu prioritas pembangunan yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sumsel Tahun 2019-2023.
“Untuk menggapai prioritas tersebut memang tidak mudah, namun bukan berarti hal itu tidak bisa dicapai. Untuk itu sinergitas harus terus dibangun, semua stake holder harus bergerak,” katanya.
Ia menambahkan, langkah kongkrit sudah dilakukan pemrov kearah itu, seperti mulai membenahi pos pelayanan terpadu (posyandu).
“Permasalahan stunting memang patut menjadi perhatian kita untuk segera dituntaskan. Di Sumsel sendiri, berbagai upaya telah dilakukan. Salah satu contoh pengaktifan Posyandu misalnya. Kita terus melengkapi berbagai peralatan di dalamnya agar masalah stunting ini dapat lebih dini diatasi,” paparnya.
Diketahui, Indonesia sendiri merupakan negara yang masuk dalam lima besar dunia terkait tingginya prevalensi anak stunting. Berdasarkan Studi Status Gizi Balita Indonesia, pada tahun 2019 prevalensi stunting nasional berada diangka 27,67 persen.
Sebab itu, pemerintah pusat menargetkan pada tahun 2024, prevalensi stunting dapat ditekan menjadi 14 persen. Target tersebut tentu bukan hal yang mustahil jika semua pihak terus bekerjasama dalam menurunkan angka stunting tersebut.
Sumsel sendiri saat ini tengah berupaya terus melakukan pencegahan stinting pada anak. Salah satunya melalui program Sumsel Mandiri Pangan. Dimana program tersebut untuk merupah pola fikir masyarakat yang saat ini hanya menjadi pembeli bisa menjadi produsen dalam menghasilkan kebutuhan pokok, minimal untuk dikonsumsi sendiri.
“Artinya, selain sebagai upaya untuk mensejahterakan masyarakat dengan menekan biaya hidup, program itu juga kita harapkan dapat dimanfaatkan masyarakat untuk memperbaiki gizi keluarga melalui hasil budidayanya sendiri,” terangnya.
Dia berharap, seminar tersebut dapat menghasilkan rekomendasi yang diterapkan di tengah-tengah masyarakat.
“Kita sangat berharap seminar ini dapat menghasilkan rekomendasi yang produktif dan dapat diimplementasikan,” imbuhnya.
Deputi KSPK BKKBN Nopian Andusti mengatakan, kerjasama memang dibutuhkan dalam pencegahan stunting tersebut.
“Percepatan pencegahan stunting ini menjadi isu yang memang harus segera diselesaikan. Karena permasalahan ini sangat berpengaruh pada peningkatan SDM kedepannya,” pungkasnya.
Nopian juga menekankan, salah satu peran remaja dalam pencegahan stunting yaitu dengan mengimplementasikan usia ideal menikah minimal pada usia 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki sebagai upaya pencegahan stunting dari hulu.
“Kewajiban mencegah dan memutus mata rantai stunting adalah tanggungjawab seluruh bangsa, oleh karena itu perlu sinergitas dan keterlibatan dari semua pihak,” lengkapnya.
Pelaksana tugas Kepala Perwakilan BKKBN Sumatera Selatan, Dr. Hj. Desliana, S.E,M.M menyampaikan bahwa generasi penerus bangsa haruslah tumbuh dalam keadaan sehat, cerdas dan produktif serta terbebas dari stunting, untuk itu diharapkan dukungan dari segenap Fatayat NU dalam menyukseskan gerakan ini.
“Pembinaan ketahanan remaja merupakan bagian dari kebijakan pembangunan keluarga yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja agar mampu melangsungkan, satu jenjang pendidikan secara terencana, dua berkarir dalam pekerjaan secara terencana, tiga menikah dengan penuh perencanaan sesuai fase reproduksi sehat,” tutur Desliana saat menyampaikan pidatonya.
Turut hadir, Anggota Komisi IV DPR RI sekaligus Ketua PP Fatayat NU Hj Anggia Erma Rini, Anggota Komisi IX DPR RI sekaligus Wakil Ketua PP Fatayat NU Nur Nadlifah, PLT Kepala Perwakilan BKKBN Sumsel Hj Desliana, dan juga Sekretaris DPPKB Kota Palembang Rachmat Maulana.(art)
Tidak ada komentar
Pingback: Herman Deru Tegaskan Komitmen Sumatera Selatan dalam Mencegah Stunting – Sumatera Selatan