TOPIKINI, MAKASSAR – Aliyah Mustika Ilham, Anggota Komisi IX DPR RI, bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) kembali menggelar soisalisasi pendataan keluarga sasaran bangga kencana bersama mitra tahun 2021. Acara tersebut digelar di hotel Gammara kecamatan Mariso kota Makassar Sulawesi Selatan, pada hari Rabu (18/08/2021).
Acara tersebut juga dihadiri Kepala Bidang Adpin BKKBN Sulawesi Selatan, bapak M. Ihsan, serta Kepala Dinas BPPKB kota Makassar, bapak Muh. Ramli.
Dihadapan para peserta, Aliyah menyampaikan informasi tentang program-program yang dilaksanakan oleh BKKBN, terutama menyangkut pendataan keluarga dan stunting.
Menurut Aliyah, dalam Indeks Pembangunan Keluarga yang baru diluncurkan akhir 2020 lalu, merupakan indeks pengukuran kualitas keluarga yang merujuk pada tiga dimensi diantaranya dimensi ketentraman, kemandirian dan kebahagiaan keluarga. Hasil pengukuran iBangga diantaranya status capaian pelaksanaan pembangunan keluarga disuatu wilayah yang di klasifikasikan menjadi tangguh, berkembang dan rentan.
“Pemerintah sudah selesai melaksanakan pendataan di selruh Indonesia, tinggal nanti pemerintah menentukan program-program apa yang akan dibuat dan disalurkan di masing-masing daerah, sesuai dengan kebutuhannya,” kata Aliyah.
Ia menegaskan, dengan berpatokan data yang sudah ada itu, setidaknya pemerintah tidak lagi salah dalam membuat langkah-langkah strategis menentukan masa depan suatu daerah.
“Misalnya satu daerah ini mengalami kekurangan dalam bidang kesehatan, maka yang harus diutamakan pemerintah adalah program program dalam bidang kesehatan. Sehingga apa yang benar-benar dibutuhkan masyarakat, itu yang diberikan pemerintah,” lanjutnya.
Sementara itu, M. Ihsan juga menyampaikan materi yang tak jauh beda seperti yang disampaikan Aliyah. M. Ihsan lebih menitik beratkan kepada tingkat kesehatan masyarakat serta bahaya stunting bagi anak.
“Masyarakat yang memiliki pendidikan lebih tinggi, lebih memahami bahaya stunting, yaitu anak dengan kondisi gizi buruk. Sebab mereka lebih cepat tahu dengan kondisi-kondisi yang membutuhkan perhatian khusus, sehingga jika terjadi gejala, bisa cepat diatasi,” kata M.Ilham.
Ditambahkan M. Ilham, program BKKBN yang diakomodir Bidang Kesejahteraan dan Keluarga Pemberdayaan Keluarga dantaranya Tribina BKB (Bina Keluarga Balita), BKR (Bina Keluarga Remaja), BKL (Bina Keluarga Lansia) dan PIKR (Pusat Informasi dan Konseling Remaja).
Sedangkan UPPKA (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor) merupakan kelompok kegiatan yang memfasilitasi keluarga akseptor untuk berwirausaha pasca ber KB sehingga diharapkan mampu meningkatkan pendapatan keluarga tersebut. Selain itu juga, melalui kelompok UPPKA, dapat dihasilkan olahan makanan dengan bahan baku lokal yang memperhartikan kebutuhan gizi setiap anggota keluarga, terutama remaja, ibu hamil dan balita sehingga pemenuhan gizi yang baik melalui olahan makanan ini dapat menjadi salah satu kontribusi utama dalam penurunan angka stunting. (rizki)