TOPIKINI, MAKASSAR – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama anggota Komisi IX DPR RI, Aliyah Mustika Ilham, menggelar sosialisasi Pendataan Keluarga dan Kelompok Sasaran Bangga Kencana Bersama Mitra Tahun 2021, Selasa (17/08/2021) di hotel Gammara kecamatan Mariso kota Makassar Sulawesi Selatan.
Dalam sosialisasi tersebut, Aliyah menyampaikan orasi mengenai pentingnya pendataan keluarga yang telah selesai diselenggarakan BKKBN pada bulan Juni lalu.
“Pendataan keluarga tahun 2021 bertujuan untuk mengetahui jumlah penduduk, kalau tidak salah di Indonesia ada 66,8 juta dan khusus Sulawesi Selatan 2,3 juta keluarga, dan tahun 2015 itu sudah mulai berjalan namun di masa pandemi ini sempat terhambat. Nah untuk itu fungsi kami di DPR RI sebagai pengawasan, terus bertanya kepada BKKBN kapan data keluarga yang kongrit itu bisa dimasukkan,” kata Aliyah saat menyampaikan materi orasinya di hadapan puluhan peserta.
Pendataan ini menurutnya sangat penting untuk menentukan arah pembangunan keluarga Indonesia kedepannya.
“Gunanya pendataan itu ialah untuk mengetahui jumlah usia subur, usia siap menikah, serta usia yang sudah masuk kategori yang sudah menopous dan kategori yang sudah melahirkan tetapi anaknya tergolong stunting,” beber Aliyah panjang lebar.
“Apa itu stunting, “kurang gizi”, kenapa kurang gizi, karena sewaktu ibu hamil, ibu kurang memperhatikan gizi janin yang dikandungnya. Ketika lahir anaknya menderita gizi buruk yang parah sehingga kondisi tersebut mempengaruhi pertumbuhan anaknya yang tidak bisa berkembang normal,” lanjut anggota fraksi Demokrat itu.
Angka stunting di Indonesia masih tergolong tinggi yaitu 27%, dan Aliyah berharap di Sulawesi Selatan bisa ditekan hingga satu digit.
“Saya berharap Sulawesi Selatan ini khususnya bisa terbebas dari stunting, atau minimal angkanya bisa ditekan hingga satu digit. Sebab daerah kita ini sangat kaya, tanahnya subur dan ikannya melimpah yang bisa kita nikmati kapan saja tanpa perlu menunggu musim,” lengkapnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan, Andi Ritamariani menjelaskan apa fungsi dan tujuan dari pendataan keluarga yang telah selesai dilakukan secara nasional.
“Bapak ibu, pendataan keluarga itu untuk memotret keluarga bapak ibu yang ada di rumah, untuk mengetahui potensi apa yang ada dan terjadi dalam satu keluarga, entah itu dari segi pendidikannya, kesehatannya, itu perlu, data ini diperlukan pemerintah untuk melakukan sesuatu yang terorganisir,” jelas Andi Ritamariani panjang lebar.
Selanjutnya Ritamariani juga menerangkan bahwa urusan Keluarga Berencana (KB) tidak hanya soal alat kontrasepsi, tetapi juga bagaimana menciptakan keluarga yang berkualitas.
“Kalau dulu KB itu dikenal dengan slogan dua anak cukup, kalau sekarang slogannya sudah diganti dua anak lebih baik,” tambahnya.
Kegiatan ini dilakukan dalam dua sesi, dengan peserta 68 orang pada setiap sesinya. Hal ini untuk menghindari kerumunan banyak orang. Selain itu, setiap peserta juga wajib menggunakan masker serta mencuci tangan sebelum dan sesudah acara.
Para peserta juga pulang membawa bingkisan yang sudah disiapkan panitia acara.(rizki)