TOPIKINI, MAKASSAR – Anggota Komisi IX DPR RI, Aliyah Mustika Ilham kembali melanjutkan rangkaian acara sosialisasi pendataan keluarga kelompok sasaran bangga kencana bersama mitra tahun 2021 di hotel Gammara kecamatan Mariso kota Makassar Sulawesi Selatan, Senin (16/08/2021).
Acara yang diikuti sebanyak 136 orang peserta yang dibagi dua sesi ini, juga dihadiri perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan, Yoseph dan kepala dinas BPPKP Muh. Ramli.
Saat menyampaikan materinya, Aliyah mengatakan pentingnya pendataan keluarga yang telah selesai dilakukan BKKBN bulan Juni lalu. Selain untuk mencatat data kependudukan keluarga di tanah air, juga untuk mengetahui angka stunting atau kondisi gizi buruk berat yang diderita anak-anak di Indonesia.
“Pendataan keluarga itu penting. Dari situ kita bisa tau berapa banyak keluarga di Indonesia, berapa banyak anak-anak dengan tingkat pendidikan dan tingkat kesehatan tertentu, atau berapa banyak anak-anak dengan kondisi stunting. Sebab stunting ini menjadi perhatian khusus bagi pemerintah saat ini,” kata Aliyah Mustika Ilham.
Anggota Fraksi Demokrat itu juga menggambarkan betapa bahayanya jika angka stunting di Indonesia masih tinggi.
“Pemerintah mencatat angka stunting Indonesia saat ini masih tinggi, yaitu 27%. Pemerintah sedang berusaha keras bagaimana menurunkan angka stunting ini maksimal diangka 14%, sesuai dengan batas yang ditetapkan WHO,” lanjutnya.
Menurut Aliyah, ada beberapa factor yang bisa menyebabkan terjadinya stunting, diantaranya adalah factor ekonomi dan factor tingkat pendidikan yang rendah.
“Faktor yang paling dominan itu ekonomi. Ibu yang tengah hamil gizinya tidak tercukupi karena kondisi ekonomi yang sulit sehingga mengakibatkan anak stunting. Kedua karena rendahnya pengetahuan. Sebab untuk mencukupi gizi sebenarnya tidak harus dengan makanan yang mahal, semua bahan kebutuhan yang bergizi itu ada di sekitar kita, tinggal kemauan dan pengetahuan kita bagaimana memanfaatkannya,” lengkap Aliyah.
Yoseph, perwakilan BKKBN Sulsel juga menyampaikan hal tak jauh beda. Ia lebih menitik beratkan kepada bagaimana merencanakan keluarga agar terhindar dari masalah stunting.
“Sebelum melanjutkan ke jenjang pernikahan, para usia nikah atau pasangan yang akan menikah sebaiknya sudah merencanakan semuanya, mulai dari perencanaan ekonomi, fisikologi serta kesiapan mental. Sebab untuk menghadapi bahtera rumah tangga, kadang banyak anak-anak kita yang belum siap, namun sudah diapksakan menikah, sehingga mereka tidak mampu menghadapi perubahan yang besar dalam hidup mereka,” ucap Yoseph.
Para peserta yang mengikuti sosialisasi ini, bersal dari kader KB di kecamatan Mariso kota Makassar. Panitia menyiapkan bingkisan bagi peserat untuk dibawa pulang. Selain itu, peserta yang beruntung juga bisa membawa hadiah doorprize.(rizki)