TOPIKINI, TAKALAR – Anggota Komisi IX DPR RI, Haruna bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional kembali gelar sosialisasi pendataan keluarga kelompok sasaran bangga kencana bersama mitra tahun 2021, Minggu (15/08/2021) di Desa Pattinoang, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan. Acara tersebut juga dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan, Ibu Andi Ritamariani.
Haruna hadir dan menyampaikan pesan secara virtual kepada 68 peserta di sesi pertama. Politisi PKB itu berpesan agar masyarakat Takalar selalu ingat pesan KB, yaitu membangun keluarga kecil yang sejahtera dan berkualitas.
“Saya sangat berbahagai bisa menyampaikan pesan kepada masyarakat Takalar dari jauh, karena saya tak bisa hadir secara fisik ke sana. Saya hanya menghimbau agar masyarakat selalu ingat kepada pesan KB, untuk membangun dan merencanakan keluarga kecil bahagia, jauh dari penyakit, himpitan ekonomi juga jauh dari stunting,” ucap Haruna.
Haruna menyampaikan, tahun ini pemerintah melaksanakan pendataan keluarga yang dikomandoi BKKBN. Menurut Haruna, pendataan tersebut bertujuan untuk mengetahui kondisi terkini keluarga di seluruh Indonesia.
“Pendataan itu tujuannya untuk mengetahui kondisi keluarga di Indonesia saat ini, agar pemerintah bisa menentukan program program kesejahteraan masyarakat untuk masa yang akan dating, agar program tersebut tepat sasaran,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan, Andi Ritamariani juga menyampaikan tentang angka stunting di Indonesia yang masih tinggi yaitu 27%.
“Kita dapat pesan dari bapak presiden untuk menurunkan angka stunting di Indonesia dari angka 27% sekarang ini, menjadi 14% tahun depan. Jadi saya juga meminta kepada para ibu di Sulawesi Selatan ini, mari bersama kita wujudkan permintaan presiden itu, demi masa depan bangsa kita,” ucap Andi Ritamariani, Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan.
Tahun ini pemerintah mulai membenahi data keluarga Indonesia dengan melakukan pendataan keluarga tahun 2021 yang sudah selesai dikerjakan Juni lalu.
“Pendataan keluarga itu salah satu manfaatnya adalah untuk mengetahui angka stunting di tanah iar, sehingga kedepan pemerintah bisa mengalokasikan atau mengarahakn program program bantuan untuk mensejahterakan masyarakatnya sehingga stunting bisa ditekan,” lanjutnya.
Acara sosialisasi ini digelar dua sesi dan diikuti 68 peserta disetiap sesinya, untuk menghindari kerumunan orang. Selain itu, setiap peserta diwajibkan mematuhi protocol kesehatan dengan cara memakai masker dan menjaga jarak serta mencuci tangan.(rizki)