TOPIKINI, POLMAN – Anggota Komisi IX DPR RI, Andi Ruskati, Minggu (01/08/2021) menghadiri acara sosialisasi pendataan kelompok sasaran bangga kencana bersama mitra tahun 2021, di Desa Rappang dan desa Jambu Malea, kecamatan Tapango, kabupaten Polewali Mandar, provinsi Sulawesi Barat. Kehadiran Ruskati, untuk memberikan pemaparan dan pemahaman kepada peserta sosialisasi, tentang pentingnya program Keluarga Berencana (KB).
Dalam orasinya, Ruskati berterimakasih kepada semua pejabat daerah setempat yang hadir dalam acara tersebut.
“Saya berterimakasih kepada ibu-ibu yang hadir, ibu Asisten dan ibu-ibu yang ada didepan bersama kita semua, karena bisa bersama kita dalam acara sosialisasi KB, karena ini memang perlu disosialisasikan dan disampaikan pemahaman kepada masyarakat mengenai program-program KB ini,” kata Andi Ruskati saat menyampaikan pemaparannya.
Menurut Ruskati, tugas fungsi BKKBN yaitu yang pertama mengadakan komunikasi informasi edukasi tentang bagaimana kita mengadakan keluarga yang sejahtera, apakah dengan banyak anak bisa hidup sejahtera atau sedikit anak bisa hidup sejahtera,” lanjutnya.
Andi Ruskati juga memberikan apresiasi kepada PKK kabupaten Majene yang berhasil menjadi PKK terbaik dan telah mendapat sertifikat penghargaan Majene tentang Keluarga Layak Anak.
“Sudah pecah telor, karena memang itu visi misinya gubernur Sulawesi Barat, kita sudah capai dua kabupaten nomor satu kabupaten Majene dan nomor dua kabupaten Polewali Mandar, Insya Allah tahun depan empat kabupaten bisa pecah telor semua,” tambahnya lagi.
Dilanjutkan Ruskati, Sulawesi Barat saat ini masih termasuk daerah tertinggal karena angka stuntingnya masih tinggi.
“Angkanya kemaren turun, naik lagi, turun kemudian naik lagi. Kita sudah sering mendengar stunting stunting terus, tapi mana actionnya, mana jalan keluarnya yang bisa kita dapatkan. BKKBN diberikan tugas langsung oleh presiden untuk diberi tanggung jawab karena angka stunting Indonesia masih tinggi, kalau nggak salah berapa ya, 40% lebih, presiden maunya 14 persen,” tambahnya.
Untuk mencapai angka 14% yang dikehendaki presiden, Andi Ruskati mengajak dan menghimbau masyarakat harus sadar.
“Yang pertama yang harus dilakukan, jangan ada pernikahan anak atau pernikahan dini. Menurut undang undang nomor 16 tahun 2019, umur perkawinan 19 tahun laki-laki dan perempuan. Namun BKKBN menetapkan perempuan umur 21 tahun laki-lakinya 25 tahun,” lengkapnya.
Setiap peserta yang hadir di acara sosialisasi ini, pulang membawa bingkisan berupa sembako. Kegiatan ini juga menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan menjaga jarak serta tidak menimbulkan kerumunan.(Randi)