TOPIKINI, SAWAHLUNTO – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), hampir menyelesaikan pendataan Keluarga Sasaran Bangga Kencana tahun 2021 di seluruh Indonesia. Pendataan tersebut dimulai tanggal 1 April dan berakhir 21 Juni 2021, setelah satu kali mengalami perpanjangan waktu.
Menurut anggota Komisi IX DPR RI, Darul Siska, pendataan tersebut berbeda dengan sensus penduduk yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 lalu.
Hal itu disampaikan Darul Siska, usai acara sosialisasi Pendataan Keluarga Sasaran Bangga Kencana bersama Mitra tahun 2021, Sabtu siang (19/06/2021) di Talawi kota Sawahlunto, Sumatera Barat.
“Pendataan Keluarga yang dilakukan BKKBN ini, lebih spesifik memotret kondisi keluarga Indonesia, dan ini digunakan untuk merencanakan pembangunan kesejahteraan keluarga di masa yang akan dating. Nanti ini penajaman program-program pemerintah kedepan yang terkait denganpendidikan, kesejahteraan, kesehatan, trus juga untuk pertambahan jumlah penduduk didasarkan kepada pendataan yang hari ini sudah hampir selesai di seluruh Indonesia,” kata Darul Siska.
Ditambahkannya, pendataan yang lengkap dan lebih luas ini, pertama dilakukan sejak program Keluarga Berencana (KB) dicetuskan tahun 1972 silam.
“Waktu rapat dengan BKKBN, data keluarga yang sekarang ini kita mintak real time, sehingga kita bias tahu hari ini berapa orang di Indonesia lahir, hari ini berapa orang di Indonesia yang meninggal, nah itu yang selama ini nggak akurat,” lanjut politisi Partai Golkar itu.
Selain itu, menurut Darul Siska, Pendataan Keluarga juga untuk memperbaiki data kependudukan di Indonesia yang selama ini tidak betul. Ia mencontohkan soal pendataan untuk menentukan penerima Program Keluarga Harapan (PKH).
“Ada yang berhak menerima, tidak menerima, ada yang tidak berhak menerima, dapat. Ada anggota DPR RI dianggap keluarga miskin dan dapat PKH. Ini artinya apa, pendataan kita tidak betul. Nah oleh karena itu kita patut bersyukur, kata Kepala Dinas tadi, Sawahlunto pendataannya sudah 100 persen,” lengkap putra asli Talawi kota Sawahlunto itu.
Deputi Pengendalian Penduduk (Dalduk) BKKBN pusat, Dwi Listya Wardani yang juga hadir pada acara sosialisasi tersebut mengatakan, pendataan adalah awal perencanaan keluarga, karena sekarang ini zaman modern, sehingga apapun yang akan dilakukan mesti didukung dengan data.
Ia juga mengapresiasi kerja petugas pendata yang 100 persen menggunakan smartphone saat melakukan pendataan.
“Berapa persen disini yang menggunakan samartphone, 100 persen. Luar biasa, ini namanya modern banget, tempat lain masih ngisi pakai formulir, disini sudah 100 persen pakai smartphone, artinya apa, kita ketemu keluarga, kita langsung isi di smartphone langsung kita kirim, maka cepat selesainya,” kata Deputi yang akrab disapa bu Dani ini.
Ia menambahkan, perencanaan itu sangat penting. Apa saja yang akan dilakukan, memerlukan sebuah perencanaan, apalagi dalam memabangun sebuah keluarga.
“Program kami Bangga Kencana, itu mengikuti yang disebut siklus hidup. Jadi kita bukan mengurus KB saja, tapi seluruh hidup. Sebelum sejoli bertemupun sudah dipersiapkan, kita punya program generasi berencana, memberikan pembekalan kepada remaja, setelah cukup umur menikah, kemudian rencana lagi, punya anak berapa, jarak kelahiran berapa, rencana lagi. Kalau semua itu sudah terencana, maka akan lebih mudah,” tuturnya.
Acara yang digelar di halaman kantor camat Talawi ini, diikuti 150 peserta yang dibagi dua sesi. Setiap peserta, mendapat bingkisan sembako yang bisa mereka bawa pulang.
Selain anggota DPR RI Darul Siska, Deputi Bu Dani, juga hadir Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, Fatmawati, Wakil ketua DPRD Sawahlunto, Elfia Rita Dewi, Kepala Dinas Dalduk KB Sawahlunto, Yasril dan juga Camat Talawi, Zamril Firdaus.(art)