TOPIKINI – Pengelola hotel bintang empat Pangeran Beac Padang, menjual takjil dengan cara drive tru atau belanja dari atas mobil. Pembeli tak perlu turun membeli makanan khas jajanan untuk berbuka, agar tetap menjaga jarak atau phisical distansing. Ini mereka lakukan agar tetap bisa bertahan ditengah pandemi covid 19 yang hampir mematikan usaha mereka.
Sejak pukul empat sore, satu persatu mobil dan sepeda motor mulai masuk dan berhenti di depan pintu hotel. Bukan untuk menginap ataupun memesan kamar, tapi untuk sekedar membeli takjil.
Dari atas mobil, pengendara bisa memesan aneka makanan khas jajanan pasar untuk berbuka puasa, seperti cendol, kolak juga ondeh-ondeh. Harganya cukup terjangkau, makanan ala bintang empat ini satu porsi dijual hanya 10 ribu rupiah. Selain itu ada juga risoles, pisang molen juga lapek bugis yang dijual 12 ribu rupiah perporsi.
Pembeli merasa senang dengan belanja takjil seperti ini, lantaran tak perlu turun dari mobilnya. Pasalnya, anjuran pemerintah untuk selalu menjaga jarak atau phisical distancing, bisa tetap terjaga.
“Yang jual takjil banya, tapi yang ini lebih enak kita nggak perlu turun, jadi masih bisa tetap jaga jarak,” kata Lin, pembeli takjil.
Takjil-takjil ini dibuat langsung oleh chef restoran hotel Pangeran Beach, yang biasa memasak makanan untuk tamu-tamu hotel. Pasalnya, ditengah wabah covid19 ini, jumlah penghuni hotel nyaris tidak ada. Selain itu, semua kegiatan yang menghadirkan orang banyak, juga dilarang.
“Kita kan dilarang pemerintah untuk menggelar acara berbuka bersama, makanya ini salah satu cara kami biar tetap eksis agar tamu-tamu masih bisa menikmati sajian hotel Pangeran,” ucap Rini Yosfiarti , Marketing hotel Pangeran Beach.
Dari data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Barat, sejak wabah virus corona melanda daerah ini, sudah lebih 26 enam hotel tidak beroperasi dan 2500 karyawan dirumahkan dan terancam PHK. Hanya beberapa hotel yang memiliki ide kreatif yang masih mampu bertahan, seperti hotel Pangeran Beach ini. (art)