TOPIKINI – Memasuki hari keempat di pengungsian, warga korban banjir bandang kecamatan Parik Gadang Diateh (KPGD), kabupaten Solok Selatan mulai mengeluhkan lambannya penanganan terhadap mereka.
Selain itu, fasilitas pendukung tempat mengungsi termasuk bahan makanan dan pakaian terutama untuk anak-anak dan balita dinilai sangat tidak memadai.
Mereka berharap untuk mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah, karena untuk sementara waktu, sudah tidak sanggup lagi memenuhi kebutuhan sehari hari, terutama bagi mereka yang rumahnya porak poranda.
Kondisi warga di posko pengungsian di balai adat nagari Pakaan Raba’a Timur mulai memprihatinkan. Korban yang berasal dari jorong atau dusun yang terdampak banjir bandang ini mulai mengeluhkan pelayanan di lokasi pengungsian yang sudah padat.
Keluhan tersebut seperti bercampurnya pengungsi pria dengan wanita, dimana pengungsi dari ibu-ibu, mengeluhkan aktifitas pengungsi pria yang merokok di dalam ruangan yang banyak anak-anak dan balita. Tak hanya itu, mereka juga berharap bantuan pakaian yang layak untuk anak-anak dan balita mereka.
Bantuan dan pelayanan di posko pengungsi ini memang sangat diharapkan oleh para korban. Karena mereka yang mengungsi disini, mayoritas adalah korban banjir bandang yang rumahnya hancur termasuk kehilangan harta benda. Bahkan, hingga Kamis (28/11/2019), mereka tak ada tempat mengadu selain kepada pemerintah daerah setempat.
“Kami disini hanya makan seadanya, kami juga butuh pakaian yang layak untuk kami dan anak-anak kami, terutama bayi. Bayi kami hanya dapat pakaian bekas, ini kan sangat prihatin, soalnya bayi ini kan rentan sakit, kalua sakit susah diobatinya. Lagian kami juga ndak mungkin lama-lama disini, soalnya ini juga lokasinya dipinggir sungai, kalua banjir lagi, kami yang jadi sasaran,” ucap Jihan, korban banjir bandang.
Meski belum mencukupi, bantuan dari pemerintah daerah Solok Selatan sudah dibagikan secara bertahap, termasuk bantuan dari pihak donatur, kepada korban banjir bandang ini. Namun jumlah pengungsi yang banyak, sangat diperlukan bantuan dari pemerintah provinsi agar kebutuhan mereka bisa dipenuhi.(art)