TOPIKINI – Akibat galodo atau banjir bandang yang disertai longsor di kabupaten Solok Selatan, ratusan warganya terpaksa mengungsi. Warga mengaku trauma akibat kejadian yang merusak belasan rumah tersebut. Warga yang rumahnya hancur dihantam galodo, mengaku tidak tahu lagi akan tinggal dimana.
Sebanyak 85 jiwa warga jorong Sapan Salak nagari Pakan Rabaa Timur, kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, kabupaten Solok Selatan, diungsikan ke balai adat, sekitar empat kilometer dari lokasi longsor. Ditempat ini, mereka akan menginap dengan membawa perlengkapan seadanya yang bisa mereka selamatkan.
Warga mengaku trauma akibat kejadian yang meluluh lantakkan tempat tinggal mereka minggu malam lalu. Warga khawatir menjadi korban jika terjadi longsor susulan, karena hujan sering terjadi pada malam hari.
Saat kejadian, warga bersusah payah menyelamatkan diri menghindari air bah serta material tanah, kayu dan batu yang dibawa longsor. Selain itu, rumah mereka juga sudah hancur dan rusak berat, tak bisa ditempati lagi akibat longsor. Mereka bingung entah kemana lagi mencari tempat tinggal.
“Saya waktu itu sedang sama anak lagi tidur, terdengar gemuruh, kemudian air sudah menggenang dan kemudian tanah dan kayu sudah berserakan dihalaman rumah, kami akhirnya terkepung,” kata Jihan, korban galodo.
“Saya masih trauma pak, rumah kami sudah habis, kami tak tau kemana lagi, tidak ada rumah lagi yang mau kami tempati, karena rumah kami sudah hancur,” ucap Lisna, korban galodo.
Selain di balai adat, ada empat titik lagi lokasi pengungsian, dengan jumlah total 330 jiwa. Mereka saat ini memerlukan bahan makanan, pakaian serta keperluan bayi dan balita. (art)