TOPIKINI – Anggota MPR/DPR RI Alex Indra Lukman, kembali menggelar sosialisasi MPR atau sosialisasi kebangsaan kepada warga kabupaten Sijunjung, Rabu 27 Maret 2019 di Aula GOR Sibinuang Muaro Sijunjung.
Kepada warga Lansek Manis ini, Alex menyampaikan pemaparan tentang bagaimana merawat kebersamaan dalam hiruk pikuk pemilu yang bisa saja menyebabkan perpecahan karena berbeda pandangan atau pilihan politik.
“Saat pemilu ini rentan sekali perpecahan antar sesama warga karena perbedaan pilihan atau pandangan politik, yang satu kukuh membela calon ini dan juga memaksakan pilihannya kepada rekan yang berbeda pilihan. Hal ini sangat rawan,” ucap Alex Indra Lukman, pimpinan Fraksi PDI Perjuangan DPR RI ini.
Alex berharap hal itu jangan sampai terjadi, karena persatuan antar sesama warga mestilah menjadi pilihan utama. Sebab kehidupan berbangsa dan bernegara ini tidak hanya sampai pemilu ini usai.
“Jika bapak atau ibu terbawa emosi dan perasaan, akankah terus menyimpan dendam sampai kapan pun, karena usai pemilu ini kita mesti menghadapi kembali rutinitas dan tugas kita sebagai warga negara. Jadi saya berharap tolong diperhatiakn dan hargai juga pendapat orang lain, sehingga kita menjadi lebih rukun,” tutpnya.
Selain Alex, acar tersebut juga dihadiri bupati Sijunjung Yuswir Arifin. Dalam orasinya, Yuswir mengatakan sepakat dengan apa yang sudah disampaikan Alex. Menurutnya, kehidupan kita sebagai warga dan kewajiban kita sebagai anggota keluarga harus tetap diperhatikan, jangan sampai gara-gara pemilu semua menjadi berantakan.
“Setelah pemilu nanti, jangan ada dendam kesumat diantara warga, sehingga tidak menghambat dalam beraktivitas sehari-hari. Sebab kalau ada yang tidak bertegur sapa di satu kantor misalnya, maka suasana kerja akan menjadi tidak baik. Berbeda pilihan itu biasa, sedangkan elit-elit politik saja saling berpelukan, masa kita saling bermusuhan,” ucap bupati.
Persatuan merupakan poin penting yang diajarkan Pancasila sebagai ideologi bangsa kita. Sehingga ini menjadi penting untuk terus diingatkan kepada warga, jangan sampai terjadi perpecahan yang bisa menjadi cikal bakal kehancuran Negara Kesatuan republik Indonesia.(art)