TOPIKINI.COM – Kelompok Tani Tuah Sakato yang ada di Jorong Rimbo Karanggo, nagari Sintuk Toboh Gadang kabupaten Padang Pariaman, memiliki sebuah usaha produksi yaitu tepung Mokaf. Tepung yang terbuat dari bahan dasar ubi kayu ini, dapat dijadikan sebagai pengganti tepung terigu, atau juga sebagai bahan untuk pembuatan pakan ternak.
Tingginya permintaan tepung Mokaf ini, membuat kelompok tani Tuah Sakato menjadi kewalahan memenuhinya. Pasalnya, kemampuan produksi menggunakan peralatan yang mereka miliki serta pasokan bahan baku ubi kayu yang terbatas, menajdi kendala utama untuk memenuhi kebutuhan pasar.
“Kami hanya bisa memproduksi sekitar 15 ton sebulan, sedangkan permintaan lebih dari 20 ton sebulan, sehingga kami kewalahan memenuhi permintaan pasar hingga ke Jambi,” ucap Darul, salah seorang anggota kelompok tani Tuah Sakato.
Mahasiswa Universitas Taman Siswa (Unitas) Padang, yang sedang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di daerah itu, mencoba mencarikan solusi untuk pemecahan masalah yang kini tengah dihadapi para petani.
“Dari analisa kami, kelompok tani ini memerlukan mesin pengolah dengan kapasitas yang lebih besar, serta perluasan lahan dan perbaikan sistem tanaman ubi kayu sebagai bahan dasar tepung Mokaf ini,” kata Prasetia Nofrian, ketua kelompok 9 KKN Unitas Padang.
Sebagai solusi paling cepat yang bisa dilaksanakan saat ini, mahasiswa Unitas ini mendorong petani agar bisa memanfaatkan seluruh lahan yang menganggur dan yang belum digarap selama ini.
“Kami lihat di sekitar sini masih banyak lahan-lahan yang mungkin bisa dikembangkan untuk memperluas lahan untuk menanam ubi kayu, agar satu persoalan yaitu kekurangan bahan baku bisa sedikit tertutupi,” ucap mahasiswa fakultas ekonomi itu.
Tidak hanya memberikan masukan, sebanyak 24 orang mahasiswa yang sedang melakukan pengabdian masyarakat ini, juga mencarikan solusi lain yaitu upaya untuk peningkatan produksi melalui perbaikan sistem tanam ubi kayu agar kuantitas dan kualitas produksinya meningkat.
“Semua ilmu yang kami dapat di bangku kuliah, akan kami tuangkan disini, terutama untuk membantu masyarakat korong Rimbo Karanggo dalam meningkatkan perekonomian masyarakat melalui semua pemberdayaan yang bisa dikerjakan bersama,” tambahnya lagi.
Di korong Rimbo Karanggo ini, mahasiswa KKN Unitas sudah menetap dan mengabdikan ilmu yang mereka dapat sejak tanggal 09 Juli hingga 20 Agustus 2018 nanti. Berbagai kegiatan lain mereka lakukan termasuk sosialisasi dan penyuluhan hukum, seni budaya dan penyuluhan PKH dan PKK kepada masyarakat sekitar.
Selain dibimbing oleh dosen-dosen pembimbing seperti Dr.MildaernitaS.SI,Mp, Hesti Mayasari,SE,MM juga Ir.ErwinAwal,Mp yang mengarahkan para mahasiswa ini sesuai dengan disiplin ilmunya, mereka juga mendapatkan kunjungan petugas dari Kementerian Sosial RI. (art)