TOPIKINI.COM – “Nazar saya sewaktu jadi caleg, saya akan sekolahkan 15 anak orang miskin kalau duduk jadi anggota dewan, alhamdulillah kini sudah 17 orang yang saya sekolahkan, 2 diantaranya di perguruan tinggi,” itu kata pembuka yang terlontar dari mulut H.Zamroni, SH saat memulai perbincangan dengan topikini.com Kamis (04/01/2018) di kediamannya di Kayu Aro kabupaten Solok.
Lanjut Zamroni, saat jadi caleg dulu, ia merupakan caleg duafa yang tak ada uang untuk di sebarkan.
“Saya jalan kaki kemana-mana untuk menemui masyarakat untuk bersosialisasi, karena tak ada kendaraan, berkat rahmat Allah SWT dan perjuangan bersama alhamdulillah saya duduk jadi anggota DPRD kabupaten Solok,” ungkapnya.
Saat ini, Zamroni berada di komisi C yang membidangi PUPERA, Pariwisata, BPBD dan lain-lain. Ia maju menjadi anggota dewan dari partai PDI Perjuangan daerah pemilihan kecamatan Gunung Talang.
“Selain anggota dewan, saya sehari-hari berladang, ada bawang, tomat, cabe sekitar tiga hektar, ini saya kelola bersama mayarakat sini bagi yang belum ada pekerjaan, ayo bersama-sama kita garap ladang ini,” imbuh suami Deswita ini.
Ayah dari 6 anak ini bercita-cita terus bisa membantu masyarakat yang membutuhkan.
“Anak saya 5 orang, satu anak angkat yang saya adopsi dari keluarga yang sangat memprihatinkan kehidupannya, dan saat itu sedang tertimpa bencana longsor, jadi tinggal bersama saya dan saya sekolahkan sampai selesai, nanti kalau sudah tamat silahkan pulang lagi ke orang tuanya,” urai wakil ketua DPC PDI Perjuangan kabupaten Solok ini.
Meski sudah duduk jadi anggota dewan, tidak lantas merubah gaya hidupnya yang sangat sederhana. Zamroni bercerita ia pernah berjalan kaki ke kantor DPRD yang berjarak sekitar satu kilometer dari rumahnya.
“Waktu itu gerimis, sepeda motor dipakai anak ke sekolah, cari ojek gak ada, akhirnya saya jalan kaki saja, karena melihat seperti itu, kawan-kawan tidak tega dan saya dipinjamkan mobil oleh kawan,” ungkapnya.
Setelah tiga tahun menjadi anggota dewan, barulah di penghujung tahun 2017 ini Zamroni bisa beli satu mobil Toyota Rush bekas keluaran tahun 2012. Selain itu ia juga sedikit demi sedikit merenovasi rumahnya.
Haji Zamroni, berada dalam keluarga yang berbeda pandangan politik. Ia sendiri memilih PDI Perjuangan, sedangkan anggota keluarganya yang lain adalah kader militan PKS.
“Saudara-saudara saya semua PKS, hanya saya yang PDI Perjuangan, tapi kami semua dekat, hubungan persaudaraan kami baik-baik saja, bahkan dengan Irwan Prayitno saya juga dekat, ndak ada masalah,” pungkasnya.
Sikap yang dipamerkan H. Zamroni, SH semestinya menjadi contoh bagi anggota dewan yang lain, yang kebanyakan “lupa kacang dengan kulitnya” setelah berhasil mendapatkan jabatan. Bagi Zamroni, jabatan anggota dewan baginya hanyalah salah satu jalan untuk bisa lebih banyak berbuat untuk sesama.(art)