TOPIKINI.COM – Isak tangis dan rasa haru mewarnai penyambutan dua mahasiswa Universitas Al Azhar Kairo Mesir asal Sumbar, yang sempat ditahan polisi Mesir. Kedua mahasiswa ini merasa senang ketika bertemu dengan keluarga di kampung halaman.
Muhammad Hadi dan Nurul Islam Elfis, tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman, Sumatra Barat, pukul 13.30 wib, minggu (03,09).
Keduanya disambut isak tangis dan haru keluarga yang sejak sabtu pagi menunggu kedatangan mahasiswa Universitas Al Azhar Kairo, Mesir ini. Turut menyambut gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno.
Kedua warga asal kabupaten 50 Kota ini sempat ditahan otoritas Mesir, sejak 1 Agustus 2017 lalu, karena memasuki kota Samanud. Mesir memang melarang warga negara asing untuk masuk ke wilayah itu.
Setelah menjalani negosiasi melalui KBRI di Mesir dan Kementerian Luar Negeri Indonesia, tanggal 30 Agustus 2017, pemerintah mesir menyetujui pemulangan kedua mahasiswa Indonesia yang ditahan itu ke Indonesia.
Kedua mahasiswa mengaku diperlakukan di Mesir cukup baik oleh kepolisian setempat. Malah mereka juga diberikan kesempatan untuk berkomunikasi dengan kedutaan Indonesia di Mesir.
“Kami hanya ditanya nama, berasal dari mana dan tujuannya apa, jadi kami tidak diberitahu apa kesalahan kami, kenapa kami ditahan, kami tidak tahu, dan kami juga hanya ditahan sementara,” kata M.Hadi kepada Topikini.com.
Dari Bandara Internasional Minangkabau, mereka langsung ke kampung halamannya di jorong Koto, Situjuah Batua, kecamatan Situjuah Limo Nagari, kabupaten Limapuluh Kota.
Mereka masih berharap akan bisa kembali lagi ke Mesir untuk menyelesaikan kuliah mereka. M.Hadi kini masih duduk di semester lima, sedangkan Nurul Islam kini di semester tujuh.(Ju Abdi)