TOPIKINI – Kemarau panjang yang melanda kota Padang sejak tiga bulan terakhir, sepertinya masih belum akan berakhir. Pasalnya, hujan yang ditunggu-tunggu dan diharapkan warga kota ini, belum juga turun. Sejumlah aliran sungai besar di kota Padang, kini sudah mulai mengering.
Dampak dari kekeringan ini, tiga lokasi intake atau tempat pengambilan dan pengolahan air bersih PDAM, mengalami krisis pasokan air baku. Ketiga intake tersebut yaitu berada di Lubuk Peraku, Ulu Gadut dan intake Jawa Gadut di kecamatan Lubuk Kilangan.
Ketiga intake ini, sedianya untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi pelanggan PDAM yang ada di wilayah selatan kota Padang, seperti kecamatan Padang Selatan, Lubuk Begalung dan juga Lubuk Kilangan. Diperkirakan sekitar 10.000 pelanggan di ketiga kecamatan itu, tak mendapatkan pasokan air bersih.
Untuk memenuhi kebutuhan warga kota Padang yang menderita akibat krisis air bersih, PDAM menyalurkan sekitar 150.000 liter air bersih setiap harinya. Penyaluran air bersih itu dibantu BPBD kota Padang, PMI, serta ACT Padang.
“Ditiga intake itu kini debit airnya turun drastic hingga 50%, jadi dampaknya sekitar 10.000 pelanggan di wilayah selatan kota Padang, tak teraliri air bersih, teruma dibagian ujung instalasi. Untuk memenuhi kebutuhan warga yang menderita kekeringan ini, kami menyediakan 150.000 liter air bersih setiap hari,” kata Hendra Pebrizal , Dirut PDAM kota Padang saat ditemui Topikini di lokasi intake PDAM Sungai Latung Lubuk Minturun.
PDAM kota Padang, memiliki 15 lokasi intake untuk memenuhi kebutuhan air bersih sebanyak 130.000 pelanggan yang aktif. Dari 15 intake tersebut, tiga lokasi intake sudah mengalami krisis. Sedangkan 12 lainnya, juga mengalami defisit pasokan air baku rata-rata hingga 30%.(art)