TOPIKINI – Antoni Tsaputra, seorang penyandang disabilitas fisik berat asal kota Padang, berhasil meraih gelar doktor di Asutralia. Disertasinya berjudul “Disability Inclusive Budgeting” atau penganggaran pemerintah yang inklusif terhadap penyandang disabilitas. Menurutnya, penyandang disabilitas semestinya tidak lagi sebagai subjek penerima program pemerintah, tapi sebagai pelaku aktif dalam pembangunan.
Tanggal 25 Juni 2019, adalah saat penentuan Antoni Tsaputra dalam memperoleh gelar doktor di Universitas New South Wales (UNSW) Australia. Di hadapan para guru besar universitas tersebut, disertasi nya yang berjudul disability inclusive budgeting, diuji. Resmilah ia bernama Antoni Tsaputra, PhD.
Anton (sapaan akrabnya), memulai studi doktoral sejak tahun 2015 lalu dan menyelesaikannya dalam waktu empat tahun, dengan beasiswa LPDP dari pemerintah Indonesia. Dalam menyelesaikan studinya di Australia, Anton selalu ditemani istrinya Yuki Melani, dan ayahnya Effendi.
Dalam penelitiannya, Anton menilai saat ini pemerintah Indonesia belum menjadikan para difable sebagai pelaku aktif dalam pembangunan, melainkan hanya sebagai subjek penerima dari program-program pemerintah. Padahal menurut kajiannya, disabilitas bukanlah sebuah masalah sosial, tapi warga masyarakt yang juga bisa berkontribusi aktif terhadap pembangunan.
“Ketika bicara inklusi yaitu tidak hanya mengartikan sebagai menginkludkan disabilitas di dalam program pemerintah yang sudah ada, tapi yang paling penting adalah bagaimana inklusi itu bisa mengenabling atau memberdayakan penyandang disabilitas sebagai warga masyarakat yang bisa berkontribusi sebagai agen aktif didalam pembangunan artinya sebagai pelaku pembangunan,” beber Antoni Tsaputra, PhD, kepada Topikini Jumat (20/07/2019).
Putra sulung dari pasangan Effendi dan Tasmaniar ini, terlahir dengan kondisi fifik yang hampir 90 persen lumpuh. Hanya jari tangan, mulut dan matanya yang bisa ia gerakkan. Sejak lahir hingga usianya yang sudah mencapai angka 45 tahun, aktifitasnya hanya dihabiskan diatas kursi roda.
Namun ia tak lantas menyerah. Sejak memulai pendidikan di bangku sekolah dasar, hingga mendapat gelar doktoral, prestasi akademis yang diraihnya sangat membanggakan.
Anton saat ini tercatat sebagai Aparatur Sipil Negara di pemerintahan kota Padang, dan aktif mengadvokasi para disabilitas dalam mendapatkan hak-haknya.