TOPIKINI – Pukul empat sore, saat matahari sudah condong ke barat, para pecinta layang-layang memadati lokasi pertandingan layang-layang di daerah Ampang, kecamatan Kuranji kota Padang. Persiapan demi persiapan dilakukan. Mulai dari memasang ekor, hingga membawa layang-layang ke tempat untuk menaikkan layang-layang.
Bulat lonjong dibalut dengan kertas minyak, dan dihiasi ekor panjang. Begitulah bentuk layang-layang khas Sumatera Barat. Dengan dibantu oleh satu orang pendamping, layang-layang mulai dinaikkan dari jarak sekitar 20 hingga 30 meter.
Panitia pertandingan ini memungut biaya insert sebesar Rp 50 hingga Rp 100 ribu perlayang-layang. Peserta diberi waktu sekitar 3o menit untuk menaikkan layang-layangnya setinggi mungkin.
Setelah 3o menit, tibalah waktu untuk penilaian. Saat ini peserta menarik layang-layang sehingga tegak lurus diatas kepala. Setelah itu, peserta dikumpulkan pada satu titik, dan setiap benang layang-layang diapit pada satu bilah kayu yang sudah disediakan.
Selama dua menit, peserta tidak boleh lagi menarik benangnya. Layang-layang juara adalah yang mampu bertahan tegak lurus, dan terdepan dibanding yang lain.
“Minimal panjang benangnya 600 meter, dan yang menang adalah layang-layang yang mampu tegak lurus selama dua menit dan paling terdepan dibanding yang lain,” ujar Koriq , ketua panitia lomba layang-layang.
Koriq menambahkan, bagi layang-layang yang sudah dinyatakan juara, mesti turun selamat sampai ditangan peserta pertandingan.
“Kalau putus, dia dinyatakan gugur, naik nomor berikutnya menjadi pemenang,” tambahnya.
Setiap hari, pertandingan layang-layang ini selalu ramai diikuti dan ditonton pecinta layang-layang. Selain melepas hobi, lomba layang-layang ini juga untuk menghabiskan waktu menjelang berbuka puasa.
“Ya untuk refresing lah pak, untuk habiskan waktu menjelang berbuka, kalau soal menang itu relatif, yang penting layang-layang bisa tempur, habis itu tergantung rejeki, ndak bisa dipastikan layang itu untuk menang,” kata Ipul, seorang peserta pertandingan layang-layang.
Sementara itu, penonton yang datang dari berbagai tempat mengaku antusias menyaksikan pertandingan ini selesai hingga pukul enam petang.
“Menghabiskan waktu jelang berbuka, saya kan memang hobi layang-layang bukan saat ini saja, sejak dulu, pas udah mau berbuka kita pulang,” ucap Son, penonton.
Bagi pemenang pertandingan layang-layang ini bisa membawa pulang hadiah hingga jutaan rupiah, tergantung banyak peserta yang ikut perlombaan saat itu. Bagi yang kurang beruntung, bisa-bisa layang-layang putus dan pulang tinggal kerangka saja.(art)