TOPIKINI – Mengantisipasi masuknya virus monkey pox atau cacar monyet ke Sumatera Barat, bandara Minangkabau mensiagakan perangkat deteksi panas tubuh. Alat tersebut juga siap difungsikan untuk kedatangan domestik, jika monkey pox terindikasi ditemukan di Batam.
Meski tidak ada penerbangan langsung dari Singapura, namun pengawasan dan antisipasi terhadap cacar monyet, juga dilakukan oleh Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
Antisipasi dilakukan dengan tetap memaksimalkan penggunaan thermal scanner atau pemindai panas tubuh .
Alat tersebut dioperasikan oleh petugas kesehatan pelabuhan atau KKP. Penumpang dengan suhu tinggi bisa langsung dideteksi.
Menurut manajer operasional Angkasa Pura II, Fitra Maulana, meski tidak ada penerbangan dari Singapura, namun pihaknya tetap mewaspadai masuknya monkeypox. Mengingat adanya penerbangan tiga kali seminggu dari Batam, yang merupakan daerah terdekat dengan Singapura.
“Dari Singapura kita tidak ada penerbangan, tapi dari Batam ada tiga kali penerbangan, kita berkordinasi dengan KKP untuk menyiagakan alat pendeteksi panas dan akan melakukan tidakan lebih lanjut jika intensitas penularan penyakit ini semakin luas,” ujar Fitra Maulana, manager operasional Angkasa Pura II.
Hingga saat ini, belum ada laporan warga Sumatera Barat yang terjangkit virus monkey pox.(art)