TOPIKINI.COM – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar Sosialisasi Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga kepada Kader KB, Genre, PLKB se Kota Bukittinggi, Sabtu (03/11/2018).
Dalam sosialisasi tersebut, hadir Sekretaris Utama BKKBN Pusat, Nofrizal sebagai narasumber disamping walikota Bukittinggi, dan kepala perwakilan BKKBN Sumbar.
Nofrizal menjelaskan, ibu-ibu menjadi tokoh sentral dalam menentukan masa depan putra-putri mereka, karena sejak usia menyusui hingga dewasa, anak selalu dalam pengawasan orang tuanya terutama ibu-ibu memiliki prosi yang lebih besar dari bapak.
“Ada 3 macam pemberian ASI, yaitu ASI pertama atau ASI dini sangat berguna untuk kekebalan tubuh si Anak, kemudian ASI ekslusif yaitu 6 bulan menyusui serta menyusui penuh, dan ini hanya 60% ibu-ibu yang bisa memenuhinya,” ucap Nofrizal.
Selain ASI, orang tua juga mesti mengawasi dan mempertimbangkan usia anak yang mudah terpengaruh dengan pergaulan bebas, penyimpangan norma, agama, biologis dan sosiologis atau LGBT.
“Usia anak juga harus mendapat pertimbangan orang tua yang matang seperti pergaulan bebas, penyimpangan norma, agama, biologis dan sosiologis atau LGBT, jadi mesti mendapatkan perhatian khusus bagi orang tua,” tambahnya.
Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias memuji kadernya yang piawai mengelola dana PLKB dengan membandingkan dengan daerah lain.
“Teman-teman PLKB sangat baik mengelola dana UPPKS. Karna masih ada nya dana, Sedangkan d tmpat lain (kabupaten kota)dana ny sudah habis.
Sosialisasi BKKBN di semua wilayah tanah air ini, bertujuan untuk menghambat laju pertumbuhan penduduk Indonesia dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
“Bagaimana cara kita mengurangi angka kematian ibu dan anak saat melahirkan, yaitu jangan terlalu mudah untuk melahirkan, jangan buru menikah. (Usia anak / dini), jangan terlalu rapat waktu melahirkan. Paling baik jarak anak 3-4 tahun, jangan terlalu tua melahirkan, paling lambat 35 tahun,” kata Kepala Pengadilan Negeri Padang.
Dari di atas disimpulkan supaya ibu / org tua bisa meikirkan kelangsungan hidup anak. Karna dengan anak yg sedikig org tua akan lebih fokus untuk kelangsungan anak mereka.(art)