TOPIKINI.COM – Nama Ketambe mungkin masih cukup asing terdengar ditelinga masyarakat Indonesia. Ya, sebuah desa kecil tapi menawan ini meski terletak di Indonesia, belum banyak masyarakat Indonesia yang mengenal Ketambe. Apalagi mengenalnya sebagai salah satu habitat alami bagi spesies Orangutan Sumatera (Pongo Abelii) dan objek wisata alam.
Ketambe boleh jadi masih asing bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, tapi tidak untuk masyarakat Internasional. Desa yang merupakan bagian dari Kecamatan Badar Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam ini, memiliki pesona yang sungguh luar biasa. Tak jauh sebenarnya untuk mencapai tempat ini dari kota Medan, Ibukota Provinsi Sumatera Utara. Hanya sekitar 7 jam perjalanan darat.
Kawasan hutan Ketambe menjadi penyangga bagi taman nasional yang sangat terkenal dengan keanekaragaman hayatinya itu. Maka tak heran bila Ketambe memiliki panorama alam yang sangat indah. Ini yang kemudian membuat Ketambe kemudian jadi terkenal dikalangan para turis asing yang sangat menyukai “Jungle Tracking”.
Jika memandang dari luar saja, sepintas memang seperti tak ada yang istimewa dan menarik dari desa yang jadi jalur perlintasan Kuta Cane – Gayo Lues ini. Ya, Kabupaten Aceh Tenggara secara umum memiliki topografi yang cukup ekstrim, karena berada di kawasan pegunungan dengan ketinggian lebih kurang 1.000M dpl yang merupakan bagian dari Bukit Barisan dan menjadi kawasan penyangga dari Gunung Leuser.
Di Kabupaten inilah terletak Situs Warisan Dunia UNESCO, yaitu Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang merupakan cagar alam nasional terbesar di Indonesia. Taman Nasional yang luasnya lebih dari 1 juta hektar dan memiliki ketinggian 3.404 meter dibawah permukaan laut ini membentang di dua provinsi, yaitu Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan beberapa Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara.
Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) merupakan ekosistem asli yang terdiri dari kawasan pantai sampai pegunungan tinggi yang diliputi hutan lebat khas hujan tropis. Maka wajar saja bila daerah yang dilalui oleh Taman Nasional ini memiliki kekayaan alam yang sangat luar biasa, tak terkecuali Ketambe.
Dengan wilayah hampir sebagian besar merupakan kawasan hutan dan pegunungan, membuat Ketambe tak sekedar menarik untuk didatangi atau disinggahi, tapi juga di telusuri. Tambah lagi Ketambe merupakan salah satu habitat alami yang masih terjaga bagi spesies Orangutan Sumatera.
Ini yang membuat Ketambe jadi menarik untuk didatangi dan dikunjungi para turis asing. Di Ketambe juga terdapat Stasiun Penelitian Orangutan Sumatera tertua di Indonesia. Jadi, mengunjungi Ketambe tidak cuma sekedar melakukan “Jungle Tracking”, tapi juga bisa melakukan observasi dan pengamatan terhadap Orangutan.
Seperti apa kehidupan mereka secara alami di hutan dan dari pengamatan tersebut banyak pembelajaran yang bisa didapat. Semua informasi tentang kehidupan Orangutan di hutan Ketambe, tak lepas dari peran para guide lokal yang sudah tentu berpengalaman. Tak hanya berpengalaman, mereka juga berpengetahuan.
“Inilah cara paling mungkin yang bisa kami lakukan untuk ikut serta berperan nyata dalam upaya menyelamatkan dan melindungi Orangutan dari kepunahan.” Begitu mereka berujar dengan heroiknya. Tertarik untuk berkunjung ke Ketambe?? (Penulis : Novi Fani Rovika).