TOPIKINI.COM – Wujud bangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kabupaten Dharmasraya yang terletak di kecamatan Pulau Punjung, masih berdiri kokoh. Setelah sempat terlantar selama delapan tahun lebih, kini bangunan rumah sakit itu sudah 100 persen selesai dikerjakan. Tinggal fasilitas peralatan medis dan tempat tidur pasien yang belum ada.
Semua ruangan dari bangsal, ruang rawat inap, kamar operasi hingga toilet sudah rampung. Secara fisik atau bangunan, rumah sakit ini sudah bisa digunakan dalam waktu dekat, dengan memanfaatkan fasilitas dan peralatan medis yang ada sekarang di RSUD Sungai Dareh.
Namun untuk melengkapi itu semua dengan peralatan baru, pemerintah kabupaten Dharmasraya masih memerlukan dana bantuan dari pemerintah pusat sekitar Rp 150 milyar lagi.
“Ini sejak tahun 2008 dan baru sekarang selesai dikerjakan bangunannya, tapi untuk melengkapinya dengan peralatan dan tempat tidur baru, kita masih memerlukan bantuan pemerintah pusat sekitar Rp 150 milyar lagi,” ucap Sutan Riska Tuanku Kerajaan, bupati Dharmasraya, saat meninjau pembangunan rumah sakit bersama Alex Indra Lukman, anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan.
Sejak tahun 2008 hingga tahun 2016, rumah sakit ini terlantar karena tersangkut sebagai objek perkara kasus korupsi bendahara partai Demokrat Nazarudin. Tahun 2016, pembangunannya dilanjutkan berkat perjuangan Alex Indra Lukman, yang waktu itu berada di Komisi IX DPR RI.
Menurut kepala RSUD Dharmasraya, Drg. Chusnul Chotimah Subekti, MPh, RSUD Dharmasraya ini diharapkan menjadi rumah sakit rujukan pertama untuk wilayah Sumatera bagian tengah.
“Lokasi ini memang sangat strategis, satu karena ditepi jalan lintas sumatera, dua itu posisinya segi tiga emas Riau, Jambi dan Sumbar, harapan kita tentu rumah sakit ini akan semakin meningkat dan menjadi rumah sakit rujukan regional,” ucap Drg. Ch CH Subekti, MPh, kepala RSUD Dharmasraya.
Karena kondisi bangunan yang sudah 100 persen rampung, pemda Dharmasraya bertekat akan menggunakan rumah sakit baru ini dalam waktu dekat. Ini bertujuan agar bangunan yang sudah menghabiskan anggaran APBN milyaran rupiah ini, bisa dimanfaatkan secepatnya.(art)