TOPIKINI, PRINGSEWU – Anggota Komisi II DPR RI Ir. H. Endro Suswantoro Yaman, M.Sc., menghadiri kunjungan kerja dalam Rangka Penguatan Peran Serta Mitra Kerja dan Stakeholder dalam Implementasi Kegiatan Prioritas Pembangunan Keluarga Melalui Sosialisasi Pencegahan Stunting di Kabupaten Pringsewu Tahun 2021, yang dilaksanakan di Kolam Renang Paris Pringsewu, Kamis (11/11/2021).
Dalam kesempatan ini juga di hadiri, Wakil Bupati Pringsewu Dr. Fauzi didampingi oleh Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Malian Ayub, S.E., M.M., beserta Kadis P3AP2KB Drs. Nang Abidin,, Deputi KSPK BKKBN Nopian Andusti, S.E., M.T., Anggota DPRD Kabupaten Pesawaran Ns. Fx. Bambang DSLP, S.H.,S.Kep., Anggota DPRD Kabupaten Pringsewu Aris Wahyudi, S T., dan Koordinator KSPK Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung Hermina, M.H.
“Saya yakin dan percaya kehadiran saudara-saudara di Kabupaten Pringsewu akan menjadi nilai tambah bagi kemajuan dan perkembangan Kabupaten Pringsewu di masa yang akan datang, khususnya bagi masalah Stunting. Semoga melalui kegiatan ini selain menjadi ajang silaturahim, akan banyak sekali terserap berbagai masukan maupun usulan serta berbagai permasalahan maupun aspirasi masyarakat demi percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat”, ujar Anggota Komisi II DPR RI Ir. H. Endro Suswantoro Yaman, M.Sc.
Ia menyatakan mendukung sinergitas semua stakeholder yang hadir, agar program kerja dan upaya pembinaan yang telah dan akan dilaksanakan dapat berjalan dengan baik serta akan mendatangkan dampak positif, khususnya bagi upaya kita bersama menangani Stunting.
“Besar harapan saya, Prevalensi Stunting dari tahun ketahun Insya Allah akan terus mengalami penurunan sesuai target yaitu sebesar 3,5%, dengan demikian akan ikut menyumbangkan peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam membangun Generasi Indonesia Emas 2045 serta dapat mewujudkan Pringsewu yang bersahaja”, harapnya.
Stunting adalah kondisi kekurangan gizi kronis yang dialami bayi sejak dalam kandungan, hingga berusia dua tahun. Akibatnya, si bayi mengalami gagal tumbuh secara fisik, juga gagal tumbuh secara kecerdasan.
Saat ini di Indonesia angka stunting 27,4%, atau 27 dari 100 bayi yang lahir, mengalami stunting. Angka ini tinggi, jauh diatas angka ambang batas yang diinginkan WHO yaitu 20%.
Pemerintah menargetkan angka stunting bias diturunkan di angka 14% pada tahun 2024.(relis)