TOPIKINI, GOWA – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), kembali menggelar sosialisasi pendataan keluarga sasaran bangga kencana bersama mitra tahun 2021, Jumat (13/08/2021) di Desa Tanakkaraeng, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan.
Acara tersebut dihadiri oleh anggota Komisi IX DPR RI, Haruna secara virtual melalui video confren, serta Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan Ibu Andi Ritamariani dan Keala Dinas BPPKB kabupaten Gowa Sofyan.
Saat menyampaikan materinya, Haruna berpesan kepada peserta sosialisasi, agar selalu menjaga kondisi imun tubuh serta selalu mematuhi protocol kesehatan disaat pandemic sekarang ini. Ia juga mengingatkan tentang bahaya stunting, bagi anak-anak generasi penerus bangsa.
“Stunting itu tidak bisa disembuhkan, tapi bisa dicegah, caranya menjaga asupan gizi bagi calon bayi sejak berada didalam kandungan ibunya,” ucap Haruna.
Politisi PKB itu menjelaskan, pertumbuhan otak anak itu terjadi sejak usia kehamilan nol hingga seribu hari. Asupan gizinya, mesti terpenuhi pada saat tumbuh kembang tersebut, agar anak bisa bebas dari stunting.
“Tidak perlu harus mewah dan mahal untuk mencukupi gizi, cukup apa yang ada di pekarangan saja seperti ikan yang banyak disungai atau dilaut kita, sayur sayuran, buah buahan dan masih banyak lagi yang bisa kita ambil dari alam, asal kita mau memanfaatkannya,” lanjut Haruna.
Upaya pencegahan stunting tersebut, menurut Haruna sangat penting bagi masa depan bangsa, karena anak-anak yang kita lahirkan hari ini, menjadi generasi penerus bangsa kita dimasa yang akan dating.
“Kalau anak kita terkena stunting, pertumbuhan fisiknya terganggu apalagi pertumbuhan otaknya, trus seperti apa generasi kita yang akan dating, yanag akan menggantikan kita,” lengkapnya.
Sementara itu, Kepala perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan, Andi Ritamariani juga menyampaikan tentang angka stunting di Indonesia yang masih tinggi yaitu 27%.
“Kita dapat pesan dari bapak presiden untuk menurunkan angka stunting di Indonesia dari angka 27% sekarang ini, menjadi 14% tahun depan. Jadi saya juga meminta kepada para ibu di Sulawesi Selatan ini, mari bersama kita wujudkan permintaan presiden itu, demi masa depan bangsa kita,” ucap Andi Ritamariani, Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan.
Tahun ini pemerintah mulai membenahi data keluarga Indonesia dengan melakukan pendataan keluarga tahun 2021 yang sudah selesai dikerjakan Juni lalu.
“Pendataan keluarga itu salah satu manfaatnya adalah untuk mengetahui angka stunting di tanah iar, sehingga kedepan pemerintah bisa mengalokasikan atau mengarahakn program program bantuan untuk mensejahterakan masyarakatnya sehingga stunting bisa ditekan,” lanjutnya.
Acara sosialisasi ini digelar dua sesi dan diikuti 68 peserta disetiap sesinya, untuk menghindari kerumunan orang. Selain itu, setiap peserta diwajibkan mematuhi protocol kesehatan dengan cara memakai masker dan menjaga jarak serta mencuci tangan.(rizki)