TOPIKINI, MAMUJU – Anggota Komisi IX DPR RI, Dra. Hj Andi Ruskati Andi Baal, Kamis siang (01/04/2021) hadir dalam kegiatan sosialisasi Pendataan Keluarga dan Kelompok Sasaran Bangga Kencana bersama mitra tahun 2021, di dusun Dolangang desa Saletto kecamatan Simboro kabupaten Mamuju Sulawesi Barat.
Kehadiran Andi Ruskati yang juga ketua Tim Penggerak PKK Sulbar itu, sebagai narasumber untuk memaparkan tentang program Keluarga Berencana.
Diacara tersebut, anggota Fraksi Gerindra itu mengingatkan soal bahaya pernikahan dini. Menurutnya, pernikahan di usia dini, sangat banyak sisi negatifnya ketimbang positifnya. Salah satu persoalan yang sering timbul akibat dari pernikahan dini yaitu tingginya angka perceraian.
Selain itu, kehadiran buah hati yang begitu cepat, terkadang membuat orang tua belum memiliki kematangan pemikiran serta kemapanan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan anaknya.
“Jangan sampai terlibat pernikahan dini, saya pesankan kepada ibu-ibu dan bapak-bapak, jaga anaknya jangan sampai nikah diusia dini, karena bahanyanya lebih besar ketimbang kebaikannya, salah satunya yaitu tingginya angka perceraian,” beber Andi Ruskati dihadapan puluhan warga dusun Dolangang.
Saat ini, menurut Andi, undang-undang sudah mengatur tentang usia pernikahan, yaitu minimal 19 tahun. Jika terjadi pernikahan dibawah usia 19 tahun, itu disebut pernikahan dini. Selain itu, undang-undang juga melarang pernikahan usia anak-anak apalagi menikah dengan sesame anak-anak.
“Sebab, usia anak-anak atau belum dewasa, seseorang belum memiliki pemikiran matang serta masih labil dalam mengambil sikap. Hal itu cenderung berpotensi menimbulkan pertengkaran antara suami dan istri, sehingga dimasa-masa labil itu, pasangan suami istri sangat mudah bercerai,” tambahnya.
Andi menghimbau warga desa Saletto ini untuk mengikuti program KB. Karena salah satu tujuan program yang sudah dicanangkan pemerintah sejak tahun 1970 ini adalah mencegah terjadinya pernikahan di usia dini.
“Program KB umumnya dikenal orang yaitu punya anak dua, benar, anak saya juga dua. Tapi yang terpenting program KB itu upaya bagi pasangan suami istri untuk merencanakan pembentukan keluarga yang ideal, keluarga kecil bahagia dan sejahtera lahir bathin,” lengkap istri Gubernur Sulawesi Barat itu.
Acara sosialisasi ini dihadiri warga, kader desa serta pejabat setempat. Panitia juga menyediakan sejumlah hadiah bagi peserta yang beruntung untuk bias dibawa pulang, sejumlah bahan kebutuhan pokok.(wek)