TOPIKINI – Surono Danu, seorang petani asal Lampung, menciptakan bibit padi unggul dan super yang diberi nama MSP 13. Padi hasil rekaya Surono itu, sudah sangat terkenal di Pulau Jawa, karena keberhasilan panennya yang jauh melampaui padi biasa..
Jika padi biasa hanya menghasilkan 4 sampai 6 ton gabah per hektar, MSP 13 bisa menghasilkan 7 bahkan hingga 14 ton perhektar, atau tiga kali lipat padi biasanya. Keberhasilan bibit super Surono Danu, mendapat perhatian serius dari presiden Indonesia ke Lima, Megawati Soekarno Putri, dan memberikan nama bibit padi ciptaan Surono itu “MSP”.
Di kabupaten Dharmasraya, ketua DPRD Pariyanto juga tertantang untuk coba mengembangkan padi MSP di daerahnya. Ia membuat demplot untuk mengujicobakan bibit MSP 13 untuk pertama kali di Dharmasraya ini.
“Saya buat demplot 4 lokasi, kira kira totalnya 4 hektar, dan saat ini sudah ada yang berumur 30 hari, dan rata-rata anakan per rumpun mencapai 40 hingga 50 batang,” kata Pariyanto kepada Topikini melalui pesan singkat Whatsapp.
Minggu pagi, Parianto meninjau perkembangan keempat demplot yang dibuatnya di area pertanian di jorong Sungai Lancar nagari Koto Salak kabupaten Dharmasraya. Ia juga melibatkan sejumlah kelompok tani yang ada di daerah tersebut, agar jika uji coba ini berhasil, juga bisa diikuti oleh para kelompok tani tersebut.
“Mudah mudahan padi MSP ini bisa menjawab semua tantangan petani kita, hasilnya melimpah dan ini bisa menjadi contoh bagi petani lain dan bisa meningkatkan hasil produksi pertanian kita di kabupaten Dharmasraya,” tambah politisi PDI Perjuangan itu.
Pariyanto berharap, padi MSP 13 yang sedang diujicobakan ini, bisa berhasil dengan baik dan mampu meningkatkan hasil produksi padi yang selama ini jauh dibawah harapan.
“Panen kita selama ini hanya berkisar 4 ton perhektar, jika ini berhasil, tentu saja akan menjadi sebuah gebrakan untuk meningkatkan produksi pertanian kita dan juga sebagai langkah maju untuk pemulihan ekonomi di masa pandemi covid-19 sekarang ini,” lengkapnya.
Jika demplot yang dibuat Pariyanto bisa berhasil dan mampu meningkatkan produksi pertanian hingga dua kali lipatnya, kabupaten Dharmasraya berpotensi bisa meningkatkan hasil produksi padi hingga 53 ribu ton persekali panen dari luas lahan pertanian yang ada 6669 hektar. (art)