TOPIKINI – Wabah Coronavirus atau Covid-19 sepertinya belum akan berakhir. Setiap hari, terlihat peningkatan tajam jumlah penderita virus mematikan ini.
Selasa (28/04/2020) terjadi lonjakan jumlah orang yang terjangkit covid-19, dari semula 121 orang, menjadi 144 orang. Penambahan ini disampaikan oleh juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Sumatera Barat, Jasman Rizal melalui WA Grup.
“Terjadi penambahan positif terinfeksi covid-19 di Sumatera Barat sebanyak 23 orang. Sehingga total sampai hari ini 28 April 2020, pukul 10.00 WIB, warga Sumbar yang positif terinfeksi covid-19 adalah sebanyak 144 orang. Nanti pukul 15.00 WIB akan dipublish detailnya,” tulis Jasman Rizal.
Dari data Senin lalu (27/04/2020), tercatat 121 orang positif, 14 orang meninggal dunia akibat virus ini, 23 lagi dinyatakan sembuh dan sudah kembali kerumahnya masing-masing.
Selain itu, 42 orang masih dirawat di rumah sakit sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) menunggu hasil tes swap labor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang. 11 orang PDP lainnya melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing, dan 285 dari 338 PDP pulang dengan kondisi negatif dan sehat.
Pemerintah provinsi Sumatera Barat sudah semakin ketat dalam mengawasi pergerakan orang, baik yang masuk ke Sumatera Barat ataupun yang keluar Sumatera Barat.
“Mulai saat ini kita melarang kendaraan yang membawa orang masuk ke Sumatera Barat ataupun yang keluar, kecuali itu kendaraan yang membawa barang kebutuhan,” ucap Irwan Prayitno, gubernur Sumbar Minggu (26/04/2020) saat meninjau posko perbatsan di kabupaten Dharmasraya.
Pernyataan itu dikeluarkan Irwan, lantaran masih banyak kendaraan yang membawa orang masuk ke Sumatera Barat, meski sudah diberlakukan Pembatasan Sosial Beskala Besar (PSBB) di daerah ini sejak Rabu (22/04/2020) lalu.
“Jadi mulai besok (27/04/2020), pak Kapolres tugasnya tidak lagi mencatat tadi melarang orang masuk, yang masuk suruh balik lagi, yang keluar suruh pulang,” lanjut gubernur.
Gubernur memperkirakan, ada penurunan jumlah orang masuk ke Sumatera Barat sekitar 50 persen, dari semula 7000 orang turun menjadi 3000an orang perhari. Namun jumlah itu dinilai masih terlalu banyak, dan bisa berbahaya terhadap penyebaran covid-19 ini.(art)