TOPIKINI – Pengungsi korban galodo atau banjir bandang disertai longsor di Solok Selatan mulai sakit. Menurut petugas kesehatan, yang menderita sakit kebanyakan adalah orang tua, yang kelelahan karena kurang makan. Hingga kamis malam (28/11/2019), sudah empat hari korban galodo bertahan di pengungsian.
Sejak pagi hingga malam, petugas kesehatan di posko pengungsian balai adat nagari Pakan Raba’a Timur kecamatan Koto Parik Gadang diateh kabupaten Solok Selatan, rata-rata melayani 18 orang yang berobat. Rata-rata, mereka menderita demam, diare dan ispa.
Dari 18 orang yang sudah mendapat perawatan medis, lima diantaranya anak-anak yang menderita demam. Menurut bidan petugas posko kesehatan, orang tua adalah pasiennya terbanyak.
Diduga mereka kurang makan, meski telah bekerja keras membersihkan rumah mereka yang ditimbun material longsor.
“Kebanyakan orang tua menderita sakit kepala. Diduga kelelahan karena kurang makan, padahal mereka kerja keras bersihkan rumah mereka yang tertimbun longsor,” ucap Dilla Mulia, bidan desa tim medis posko kesehatan.
Akibat galodo yang terjadi minggu malam (24/11/2019) di nagari Pakan Raba’a Timur, kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, kabupaten Solok Selatan, sudah 580 orang warganya mengungsi di enam titik pengungsian.
Yaitu di jorong Pasia Panjang, jorong Sapan Sungai Nan Duo, jorong Aia Batuang, jorong Sapan Salak, jorong Manggih dan Balai Adat nagari di Jorong Ladang Kongsi.
Sejak terjadinya galodo, tercatat sebanyak 101 warga yang menderita sakit. Terbanyak adalah ispa dan maag.(art)