TOPIKINI – Puluhan anak-anak korban galodo atau banjir bandang yang disertai longsor di kabupaten Solok Selatan, dihibur polisi wanita.
Anak-anak diajak bermain dan bernyanyi untuk menghilangkan trauma yang mereka alami. Akibat galodo empat hari lalu, aktifitas sekolah lumpuh di lokasi bencana itu.
Suasana keceriaan terlihat di wajah anak-anak korban galodo di pengungsian balai adat nagari Pakan Raba’a kecamatan Koto Parik Gadang Diateh kabupaten Solok Selatan.
Sejumlah polwan dari polres Solok Selatan, menghibur anak-anak dengan mengajak bermain dan bernyanyi.
Kegiatan ini bertujuan untuk menghilangkan trauma yang dialami anak-anak, setelah didera bencana yang menakutkan mereka. Saat galodo yang terjadi hari minggu malam lalu (24/11/2019), bersama orang tua mereka, anak-anak berjuang menghindari maut.
Hal itu menyisakan rasa takut yang mendalam. Bahkan sebagian anak-anak ada yang terluka terkena material batu dan kayu yang dibawa longsor.
“Ada 30 anak di posko pengungsian ini, mereka alami trauma juga ada yang terluka. Dan kami disini menghibur anak-anak dengan mengajak bermain dan bernyanyi juga dikasih permen, mudah-mudahan bisa menghilangkan trauma mereka,” ujar Bribda Nindy Gust Irwani, polwan polres Solok Selatan.
Empat hari pasca galodo yang melanda nagari Pakan Raba’a Timur, aktifitas sekolah masih lumpuh. Murid-murid belum bisa ke sekolah mereka, karena akses jalan masih tertutup material longsor.
Rabu sore (27/11/2019), pemda Solok Selatan telah mengerahkan sejumlah alat berat untuk membersihkan material longsor, untuk membuka akses jalan. Namun, belum semua titik longsoran yang menutup jalan bisa dibersihkan.(art)