TOPIKINI – Pasca banjir dan galodo yang terjadi di jorong Sapan Salak, nagari Pakan Rabaa Timur, kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, kabupaten Solok Selatan, hingga selasa (26/11/2019) sudah 30 orang lebih yang memeriksakan kesehatan. Rata rata mereka adalah para lansia, ibu ibu dan balita.
Korban rata rata mengalami luka ringan di bagian kepala dan kaki terkena bebatuan dan kayu saat galodo terjadi.
Pemeriksaan kesehatan dilakukan tim medis di posko pengungsian, balai adat nagari Pakan Rabaa Timur terlihat sejak senin sore kemaren. Petugas kesehatan dari urkes polres Solok Selatan bersama warga bahu membahu memberikan pelayanan kesehatan kepada korban galodo yang datang ke pengungsian.
Rata rata para korban mengalami luka ringan seperti terkena bebatuan dan kayu yang dihanyutkan oleh banjir bandang. Juga terdapat keluhan lainnya seperti demam, batuk, flu dan pilek.
Berdasarkan hasil diagnosa tim medis, para korban ini diberikan obat secara gratis. Hingga saat ini, beruntung tidak ada korban yang dirujuk ke rumah.
Tak hanya pengobatan gratis, petugas pun memberikan trauma healling kepada anak anak korban galodo.
“Ada lima orang yang menderita luka-luka, satu diantaranya kita berikan jahitan karena cukup lebar lukanya, akibat terkena bebatuan dan kayu saat mereka menyelamatkan diri. Sementara para polwan meberikan trauma healing kepada anak-anak yang menjadi korban galodo,” kata Aiptu Silvia Usman, paur kes klinik polres Solok Selatan.
Banjir bandang yang disertai longsor atau yang lazim di sebut galodo, yang terjadi minggu malam (24/11/2019), merusak 13 rumah satu mesjid dan satu taman kanak-kanak. Sebanyak 330 warga mengungsi, karena khawatir terjadi longsor susulan.(art)