TOPIKINI.COM – Gerbong kereta api pengangkut semen yang anjlok di stasiun Pauh Limo kota Padang, Rabu siang (25/10/2017) sudah dipisahkan dari gerbong yang tidak anjlok. Lokomotif penarik, didatangkan untuk menarik gerbong tersebut. Sementara lima gerbong yang keluar rel dan terguling, masih belum dievakuasi.
Menurut Kepala Divre II PT.KAI Sumbar, Sulthon Hasanudin, penyebab terjadinya kecelakaan ini diduga karena ada salah satu rodanya yang keluar rel.
“Satu as roda itu keluar dari rel, terbawa, terseret lokomotif kita kan CC201 ini tenaganya besar, jadi masinis tidak menyadari satu gerbong rodanya keluar dari rel, sehingga selama agak jauh dari sana kira-kira satu kilo lah dari sini ya, nggak sadar tau-tau menghantam rel paksa namanya, kemudian menghantam rodanya kemudian baru terguling, ” jelas Sulthon saat ditanya wartawan di lokasi kejadian.
Rel paksa yang dimaksud Sulthon yaitu rel pemisah pada pertemuan dua jalur rel kereta api, yang biasanya banyak terdapat disekitar lokasi stasiun kereta. Tujuan rel paksa yaitu untuk memindahkan jalur kereta ke jalur lain sesuai rutenya, atau rel yang akan digunakan saat itu.
Agar jalur segera bisa diperbaiki dan dilalui kereta, PT.KAI mengerahkan pekerjanya untuk memperbaiki jalur yang rusak tersebut. Dilokasi tergulingnya kereta semen, terdapat beberapa jalur yang tidak terkena gerbong yang anjlok, sehingga diharapkan bisa digunakan.
PT.KAI mesti kerja cepat, karna anjloknya kereta ini mengakibatkan distibusi semen ke Teluk Bayur menjadi terhenti.(art)